Kusapa bintang malam di tengah sunyi tak bertepi
Akan benar terasa sendiri di antara rerumputan mati
Dengan hati yang sedih seakan berurai basah
Aku bertanya...
Bisakah ilalang kau berteriak?
Katakan pada bintang dan dunia bahwa semua ini tak adil?
Kupeluk selimut malam di hamparan mimpi
Bersama deru angin atas hati yang terluka kini
Dan sejenak itu aku berharap
Bahwa semuanya bisa kembali seperti dulu
Saat aku bisa menatap bintang dan menggenggamnya
Dan tidak kuharap awan malam menghapus angkasa
Saat aku bisa melihat cahaya dalam sunyi
Ketika hati tertawa
Akan semuanya yang begitu indah dan biasa
Namun aku dan hati yang sekarang ini ada
Mencoba tertawa
Menorehkan garis wajah miris penuh luka
Berusaha tersenyum di depan bintang
Walau kini semua aku dan hati adanya perih
Semua hanya demi bintang dan anugerah itu
Yang terus kutatap tak berpaling tak menentu
Dan ketika aku mencoba melupakan dan mengikhlaskanmu
Aku berbaring terlentang dan menghela nafas
Ciptakan basah dan kepulan hangat kesepian di dalam malam
Dan saat itu…
Kemudian tersenyum pergi
Menghilang...
0 komentar:
Posting Komentar